sanghun495

Pengalaman Nyata

  • Bahasa Penulisan: Bahasa Korea
  • Negara Standar: Semua Negaracountry-flag
  • Kehidupan

Dibuat: 2025-02-10

Dibuat: 2025-02-10 08:22

Lebih dari separuh hidup saya dihabiskan bersama sepak bola. Saat kelas 6 SD, saya belajar sepak bola di klub sepak bola pemuda Jungnang-gu. Di SMP, saya belajar sepak bola sebagai bakat khusus dan bahkan berpartisipasi dalam kompetisi tingkat Seoul. Setelah itu, saya tumbuh bersama sepak bola dengan bermain sepak bola sebagai hobi setiap akhir pekan.


Setelah menikah dan pindah rumah, saya tidak bisa lagi bermain sepak bola di lapangan besar. Karena kehilangan kontak dengan teman-teman, kesempatan untuk bermain sepak bola besar pun hilang.


Sekarang saya ingin kembali bermain sepak bola secara serius, tetapi tubuh saya tidak mau menurut. Rasa percaya diri dan naluri bermain saya sangat menurun. Entah karena usia, ketidakseimbangan tubuh, atau hilangnya massa otot, tetapi kecepatan reaksi saya jelas lebih lambat daripada sebelumnya. Kemampuan pengambilan keputusan saya juga buruk dan kepercayaan diri saya menurun. Pada akhirnya, karena saya tidak bermain secara konsisten, insting saya menjadi tumpul.


Dalam pekerjaan pun, kita perlu menjaga insting dalam situasi sesungguhnya. Bahkan menulis email dasar, jika kita tidak melakukannya, kita bisa merasa canggung ketika harus menulis email. Membuat laporan, bertemu dengan klien, presentasi penjualan, dan lain sebagainya, jika tidak ada kesempatan, insting kita akan menurun. Terutama, jika kita pernah mengalami masa-masa terbaik, kita perlu berusaha untuk mempertahankan insting dari masa-masa tersebut.


Terutama dalam penjualan, jika kita tidak melakukan presentasi penjualan, insting kita akan menurun. Kita mungkin lupa bagaimana kita melakukan presentasi, alur presentasi, dan bagaimana serta kapan kita harus mengajukan pertanyaan kepada klien.


Hal yang sama berlaku untuk wawancara kerja. Ketika saya mempersiapkan diri untuk wawancara kerja untuk pergantian karier setelah sekian lama, saya tidak ingat bagaimana saya melakukan wawancara sebelumnya. Saya tidak yakin bagaimana saya harus mempersiapkan diri, atau bagaimana saya harus menulis resume.


Sebagai solusi,
1) Biasakan mencatat untuk merangkum hal-hal penting
2) Teruslah mempertahankan insting tersebut, misalnya sekali seminggu atau sekali sebulan
3) Teruslah melatih diri dalam situasi tersebut melalui role-playing


dan sebagainya.

Komentar0