[Ecohun] Pekerjaan Saya, Bersyukur Memiliki Perusahaan

Saya baru saja mengadakan pertemuan yang mendalam dengan manajer. Pertemuan ini merupakan review kinerja, tetapi juga sekaligus wawancara jangka panjang.

Memang ada masa-masa sulit dan stres selama bekerja di Alconost (알코노스트), tetapi bagaimana saya bisa tidak bersyukur? Di masa sulit secara global seperti ini, di saat industri penerjemahan terkena dampak langsung dari booming AI, saya masih bisa memiliki pekerjaan, mendapatkan penghasilan, dan bekerja. Sungguh, saya tidak tahu betapa bersyukurnya saya atas hal ini.

Perusahaan mungkin tidak akan bertanggung jawab sepenuhnya atas saya. Tetapi, sungguh beruntung memiliki tempat yang memberi saya kesempatan untuk berkembang. Ada orang-orang yang kesulitan karena tidak memiliki pekerjaan, takut dan menyerah mencari pekerjaan. Apakah orang-orang di negara berkembang bisa memikirkan untuk memiliki pekerjaan dan mengejar mimpi mereka? Banyak orang yang iri hanya karena bisa menghasilkan uang.

Manusia hidup dalam penderitaan karena dosa asal, tetapi di sisi lain, seperti firman Tuhan yang memerintahkan kita untuk menguasai bumi, kita akan terus menguasai bumi ini melalui aktivitas ekonomi.

Di akhir pertemuan, saya menyampaikan kesan saya, "Saya sangat berterima kasih telah diterima bekerja di sini. Berbeda dengan pekerja kantoran lainnya, saya sangat bersyukur dapat bekerja dari rumah sebagai digital nomad, menangani pasar Indonesia sebagai satu-satunya orang Indonesia, dan bekerja dengan banyak rekan kerja asing."

Saya bersyukur bisa bekerja dan menghasilkan uang.